Anak Ngeces: Tips dan Solusi untuk Orang Tua

Di balik gemerlap kebahagiaan memiliki buah hati, menghadapi tantangan seperti anak ngeces bisa menjadi perjalanan yang mendebarkan bagi orang tua. Melihat si kecil mengalami momen ngeces yang berulang, terkadang membuat kita bertanya-tanya, mengapa ini terjadi dan bagaimana cara mengatasi?

Anak ngeces, biasanya, dianggap biasa terutama pada tahap tumbuh gigi atau ketika kontrol atas air liur masih terbatas. Namun, ada momen di mana kekhawatiran muncul ketika ngecesan terjadi terlalu sering, terutama saat si kecil telah melampaui usia tertentu.

Mengapa Anak Masih Mengalami Ngeces Meskipun Sudah Lebih Tua?

Menurut penelitian dari laman WebMD, anak yang ngeces setelah usia 2 tahun mungkin mengalami kondisi medis tertentu yang memerlukan perhatian lebih lanjut. Dari sialorrhea hingga gangguan neurologis, spektrum penyebabnya bisa beragam.

Sialorrhea, misalnya, adalah kondisi di mana produksi air liur berlebihan, terkadang mencapai lebih dari 1,5 liter, mengakibatkan anak ngeces berlebihan. Bagian depan dan belakang mulut bisa terpengaruh, menyebabkan tantangan dalam perawatan dan kesehatan kulit.

Penyebab anak ngeces bisa bervariasi, mulai dari masalah neurologis hingga efek samping obat-obatan tertentu. Kelainan mulut, seperti lidah besar atau cacat rahang, serta kondisi medis seperti stroke atau cerebral palsy, juga dapat memperumit situasi.

Baca juga: Alasan Mengapa Kerokan Pada Bayi Saat Sakit Bisa Berbahaya

Bagaimana cara mengatasi anak ngeces?

Bagaimana cara mengatasi anak ngeces?
Bagaimana cara mengatasi bayi ngeces? / google
  1. Latihan Postur Tubuh: Mengamati posisi dan postur tubuh si kecil dapat membantu. Latihan posisi duduk yang baik bisa membantu mengendalikan air liur yang berlebihan.
  2. Meningkatkan Keterampilan Makan dan Minum: Melatih si kecil untuk menutup bibir dan menggerakkan lidah dengan tepat dapat membantu mengurangi sekresi air liur yang berlebihan.
  3. Teknik Fasilitasi Wajah Oral: Terapis wicara dapat membantu dengan teknik ini, membimbing kontrol motorik dan otot mulut si kecil untuk mengurangi ngecesan berlebihan.
  4. Terapi Wicara dan Perilaku: Terapi wicara dan perilaku dapat membantu meningkatkan mobilitas lidah serta membimbing si kecil dalam menutup mulut dan mengatasi kebiasaan yang mungkin memperparah kondisi.
  5. Penggunaan Peralatan Mulut: Dalam beberapa kasus, penggunaan peralatan mulut atau perangkat prostetik mungkin diperlukan. Namun, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter ahli sebelum menerapkannya.

Baca juga: Memahami Perkembangan Balita: Langkah Penting untuk Orangtua

Menghadapi anak ngeces memang memerlukan kesabaran dan dedikasi. Dengan pendekatan yang tepat dan bimbingan dari ahli, kita dapat membantu si kecil melewati tantangan ini dengan lebih baik.

Semoga bermanfaat ya mom!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *