Alasan Mengapa Kerokan Pada Bayi Saat Sakit Bisa Berbahaya
Suksescorp.co.id – Siapa yang tidak ingat insiden viral beberapa bulan lalu di mana seorang bayi berusia 13 bulan diketahui menangis kesakitan setelah dikerok oleh pengasuhnya? Kejadian ini mengguncang banyak orang, termasuk orang tua bayi yang terkejut melihat bekas kerokan gelap di punggung sang anak.
Alasan pengasuh untuk mengerok bayi itu karena bayi terlihat lemas, rewel, berkeringat dingin, dan perutnya kembung. Meskipun pada orang dewasa kerokan seringkali tidak menimbulkan dampak negatif yang signifikan, namun apakah aman mengerok bayi?
Terapi Kerokan: Antara Mitos dan Fakta

Kerokan, atau dikenal dengan sebutan Gua sha di Cina dan Cao gio di Vietnam, adalah terapi tradisional yang diyakini dapat meredakan gejala seperti demam, sakit kepala, flu, batuk, dan perut kembung. Namun, terapi ini melibatkan tekanan berulang pada kulit tubuh menggunakan benda keras berujung tumpul seperti koin, batu giok, atau tanduk kerbau.
Tekanan ini diyakini dapat mengeluarkan panas tubuh dan mengurangi gejala sakit. Namun, bagi bayi, kulit mereka yang sangat sensitif membuat prosedur ini berisiko:
- Risiko luka dan infeksi karena kulit bayi yang rentan terhadap bakteri dan kuman.
- Kemungkinan iritasi kulit dan rasa perih yang membuat bayi tidak nyaman.
- Potensi reaksi alergi terhadap bahan pelumas atau bahan yang digunakan dalam proses kerokan.
- Kemungkinan membuat bayi semakin rewel dan traumatik.
Berdasarkan Pengalaman Orang Dewasa

Orang dewasa seringkali merasakan manfaat dari kerokan, termasuk peningkatan kesejahteraan, tidur yang lebih nyenyak, dan meredanya keluhan tubuh. Namun, tubuh bayi berbeda dengan orang dewasa, sehingga risiko yang terkait dengan terapi ini jauh lebih besar pada bayi.
Menanggapi Bahaya Kerokan untuk Bayi

Jelaslah bahwa mengerok bayi sangat tidak disarankan. Untuk menghindari risiko tersebut, orang tua harus:
- Edukasi pengasuh agar tidak melakukan kerokan pada bayi, terutama jika bayi sedang tidak enak badan.
- Jelaskan dengan tegas kepada orang lain tentang risiko kerokan pada bayi dan kenapa itu tidak boleh dilakukan.
- Sediakan pertolongan pertama untuk meredakan gejala flu ringan di rumah.
- Mandikan bayi dengan air hangat untuk meredakan demam atau flu.
- Gunakan minyak telon atau minyak kayu putih untuk meredakan kembung pada bayi.
Kesimpulan
Mengerok bayi saat sakit adalah praktik yang sangat tidak disarankan karena dapat menyebabkan risiko luka, iritasi kulit, dan bahkan reaksi alergi. Meskipun terapi kerokan seringkali bermanfaat bagi orang dewasa, tubuh bayi yang sensitif membuatnya rentan terhadap komplikasi. Orang tua disarankan untuk mencari metode pengobatan alternatif yang lebih aman dan berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi bayi atau anak.
Semoga artikel ini bermanfaat ya!